Desa Joho baru-baru ini melaksanakan kegiatan pendataan anak sekolah yang bertujuan untuk memahami kondisi sosial, ekonomi, dan pendidikan anak-anak di wilayah desa. Kegiatan ini diprakarsai oleh pemerintah desa sebagai upaya untuk mendukung perencanaan dan pengembangan sektor pendidikan secara lebih tepat sasaran. Pendataan ini melibatkan 20 relawan pendata dari masing-masing RT di Desa Joho, yang secara aktif melakukan survei dan wawancara langsung dengan orang tua atau wali siswa melalui metode door-to-door.
Pendataan ini bertujuan mengumpulkan informasi mendetail tentang kondisi anak-anak yang bersekolah di setiap RT di Desa Joho, termasuk aspek demografi, ekonomi, dan hambatan akses pendidikan. Melalui data ini, pemerintah desa ingin memahami tantangan yang dihadapi siswa dalam mengakses pendidikan, serta mengidentifikasi aspirasi anak-anak terhadap masa depan mereka. Pendataan ini diharapkan menjadi dasar untuk mengembangkan program-program pendidikan yang relevan.
Data Hasil Pendataan
Para relawan mencatat beragam informasi, antara lain identitas siswa, tingkat pendidikan, kesehatan, akses ke sekolah, kondisi ekonomi keluarga, serta aspirasi dan cita-cita anak-anak di Desa Joho. Dari total data yang dikumpulkan, terdapat sebanyak 667 siswa yang tersebar di 20 RT. Berikut ini beberapa temuan utama dari pendataan tersebut:
-
Distribusi Pendidikan Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
- Sebagian besar anak-anak yang terdata berada pada kelompok usia sekolah dasar, dengan komposisi gender yang seimbang.
- Mayoritas siswa masih berusia antara 7 hingga 12 tahun, menunjukkan konsentrasi siswa pada jenjang sekolah dasar.
-
Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga
- Rata-rata pendapatan orang tua siswa berada di kisaran Rp1.500.000 hingga Rp2.300.000 per bulan, dengan pekerjaan ayah umumnya sebagai buruh harian lepas dan ibu sebagai ibu rumah tangga.
- Kondisi ekonomi keluarga siswa secara umum berada pada tingkat menengah ke bawah.
-
Aksesibilitas Pendidikan
- Rata-rata siswa harus menempuh jarak 1 hingga 3,7 kilometer untuk mencapai sekolah, dengan moda transportasi utama adalah sepeda motor dan sepeda.
- Meskipun jarak ke sekolah masih tergolong terjangkau, beberapa siswa tetap membutuhkan akses transportasi yang lebih baik, khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah RT yang jauh dari pusat pendidikan.
-
Aspirasi dan Cita-Cita Anak-anak
- Beragam cita-cita diungkapkan oleh siswa, antara lain ingin menjadi pengusaha (25%), polisi (20%), guru (15%), dan Youtuber (10%). Hobi yang paling banyak digemari adalah olahraga, terutama sepak bola dan bersepeda, serta beberapa minat dalam bidang seni seperti menggambar dan menari.
Kegiatan pendataan ini menyimpulkan bahwa anak-anak di Desa Joho memiliki aspirasi yang tinggi untuk masa depan mereka meskipun menghadapi tantangan ekonomi. Pemerintah desa merekomendasikan untuk meningkatkan akses transportasi bagi siswa yang tinggal di wilayah jauh dari sekolah serta menyediakan program beasiswa atau bantuan ekonomi bagi keluarga berpenghasilan rendah. Selain itu, pengembangan bakat dan program bimbingan karier juga disarankan guna membantu siswa meraih cita-citanya.
Dengan hasil pendataan ini, Desa Joho diharapkan dapat mengarahkan kebijakan pendidikan yang lebih efektif dan inklusif, serta membuka kesempatan lebih luas bagi anak-anak desa dalam mengembangkan potensi dan mencapai aspirasi mereka.